Gagasan dan Strategi Pembelajaran Algoritma atau Prosedur Prosedur matematika – Obyek matematika terdiri dari fakta, konsep, prinsip dan prosedur atau algoritma. Belajar matematika berarti mempelajari obyek-obyek matematika tersebut. Alogoritma dalam matematika didefinisikan sebagai "langkah-demi-langkah prosedur yang dilakukan secara rutin".Algoritma juga dapat didefinisikan sebagai
Tidak mengherankan kemudian bahwa pembelajaran tentang algoritma dianggap oleh banyak orang sebagai pembelajaran untuk belajar hafalan dan tidak menghasilkan pengetahuan konseptual tetapi pengetahuan prosedural. Pembelajaran algoritma mempromosikan gagasan bahwa matematika adalah sekelompok prosedur. Seorang penulis Fan dan Bokhove dalam artikelnya : “Rethinking the Role of Algorithm in School Mathematics: a conceptual model with focus on cognitive development berpendapat bahwa "algoritma dapat menjadi objek pembelajaran pada tingkat kognitif yang berbeda". Mereka mengusulkan perspektif baru dan kerangka kerja untuk menganalisis pembelajaran algoritma.
Model terdiri dari tiga tingkat kognitif: (1) Pengetahuan dan Keterampilan, (2) Pengertian dan Pemahaman, dan (3) Evaluasi dan Konstruksi. Dari kerangka ini mereka juga mengusulkan gagasan dan strategi untuk mengajar algoritma sehingga penekanannya tidak hanya mengingat berbagai aturan dan prosedur tetapi belajar dengan menjadikannya konteks untuk belajar matematika dan bagaimana berpikir matematis. Pengajaran Algoritma dapat dikaitkan dengan berbagai tingkat kognisi. Berikut ini merupakan tingkatan tingkatannya:
“urutan aturan yang tepat yang menjelaskan bagaimana menghasilkan informasi output tertentu dari informasi masukan yang diberikan dalam sejumlah langkah yang terbatas”.
Tidak mengherankan kemudian bahwa pembelajaran tentang algoritma dianggap oleh banyak orang sebagai pembelajaran untuk belajar hafalan dan tidak menghasilkan pengetahuan konseptual tetapi pengetahuan prosedural. Pembelajaran algoritma mempromosikan gagasan bahwa matematika adalah sekelompok prosedur. Seorang penulis Fan dan Bokhove dalam artikelnya : “Rethinking the Role of Algorithm in School Mathematics: a conceptual model with focus on cognitive development berpendapat bahwa "algoritma dapat menjadi objek pembelajaran pada tingkat kognitif yang berbeda". Mereka mengusulkan perspektif baru dan kerangka kerja untuk menganalisis pembelajaran algoritma.
Model terdiri dari tiga tingkat kognitif: (1) Pengetahuan dan Keterampilan, (2) Pengertian dan Pemahaman, dan (3) Evaluasi dan Konstruksi. Dari kerangka ini mereka juga mengusulkan gagasan dan strategi untuk mengajar algoritma sehingga penekanannya tidak hanya mengingat berbagai aturan dan prosedur tetapi belajar dengan menjadikannya konteks untuk belajar matematika dan bagaimana berpikir matematis. Pengajaran Algoritma dapat dikaitkan dengan berbagai tingkat kognisi. Berikut ini merupakan tingkatan tingkatannya:
Pada tingkat pertama: Pengetahuan dan Keterampilan, dapat dikatakan bahwa pengajaran algoritme pada tingkat ini terutama melibatkan ‘‘ pengajaran langsung ’. Kegiatan pengajaran langsung pada tingkat ini bisa dilakukan dengan cara:
- Menceritakan: Guru secara lisan membiarkan siswa tahu apa itu algoritma.
- Demonstrasi: Guru menunjukkan siswa, sering menggunakan contoh, bagaimana suatu algoritma bekerja.
- Latihan dan latihan: Guru meminta siswa untuk melakukan latihan dalam situasi yang relatif mudah, yang pada dasarnya rutin dan berulang-ulang di alam.
- Remediasi: Guru membantu siswa memperbaiki kesalahan mereka yang ditemukan dalam latihan dan latihan mereka.
- Menjelaskan: Guru menjelaskan kepada siswa bagian atau seluruh prosedur dari suatu algoritme berarti, dan, yang lebih penting, mengapa algoritme berfungsi.
- Membenarkan: Guru membiarkan siswa menyadari bagaimana suatu algoritma diturunkan secara logis atau dapat dibuktikan secara matematis.
- Membuat koneksi: Guru membantu siswa memahami algoritme melalui menghubungkan algoritme dengan apa yang telah dipelajari atau diketahui siswa.
- Eksplorasi terpandu: Guru menciptakan kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk mengeksplorasi dan mendapatkan algoritme, sambil memberikan bimbingan tingkat tertentu dalam proses eksplorasi siswa.
- Eksplorasi terbuka: Guru menciptakan kegiatan belajar bagi siswa untuk mengeksplorasi dan memperoleh algoritma, dan proses eksplorasi pada dasarnya atau sepenuhnya independen.
Ketiga cara ini bisa menjadi pertimbangan guru untuk pembelajaran-pembelajaran algoritma dalam materi materi matematika, sebab kadang-kadang paradigma pembelajaran yang lama guru mencari cara termudah dalam mengajarkan algoritma. Jikalau demikian landskap pembelajaran matematika terlihat bagaimana guru menekankan bagaimana siswa menghafal seperangkat prosedur tanpa membiarkan siswa memahami mengapa algoritma tersebut bekerja.
Semoga Bermanfaat.
Post a Comment for "Gagasan dan Strategi Pembelajaran Algoritma atau Prosedur Prosedur matematika "