Ada Matematika di Kampung Tradisional Bena - Bena merupakan salah satu Kampung megalitikum yang terletak di Kabupaten Ngada, tepatnya di kaki Gunung Inerie. Banyak hal yang dapat dimanfaatkan dari pengalaman mengunjungi kampung tradisional Bena untuk konteks pembelajaran matematika berbasis budaya.
Dalam sebuah Seminar Nasional dengan tema Inovasi Pembelajaran Matematika Berbasis Budaya yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Flores Ende, Prof. Dr. Marsigit MA dari PPS Universitas Negeri Yogyakarta (mengutip pendapat Ebbut dan Straker tahun 1995 ) memaparkan beberapa asumsi dan implikasi yang dapat dijadikan referensi agar potensi siswa dalam belajar matematika dapat dikembangkan secara optimal, diantaranya bahwa siswa memerlukan konteks yang berbeda-beda dalam proses belajar mereka. (Untuk memperkaya wawasan saya anjurkan untuk mengunjungi blog pribadi Prof. Marsigit di :Philosophy, Psychology, Spiritual, Character, Mathematics Education, Lesson Study, Indonesia )
Wujud budaya dapat memberikan konteks matematika untuk pembelajaran matematika berbasis budaya. Di Kampung tradisional Bena, siswa yang dekat dan atau pernah mengunjungi Obyek Wisata Budaya ini dapat mempelajari identitas budaya masyarakat kampung tradisional Bena berupa bahasa, kode, nilai, jargon, keyakinan, makanan dan pakayan, kebiasaan dan sifat-sifat Fisik. Dari wujud-wujud budaya ini pasti akan ditemukan sesuatu yang berfungsi untuk menyediakan konteks matematika yang oleh D'Ambrosio (1987) dinamakan Etnomatematika.
Berikut ini adalah beberapa Obyek Etnomatematika di Kampung Tradisional Bena yang dapat dimanfaatkan sebagai konteks dalam pembelajaran matematika di Kabupaten Ngada NTT.
Dalam sebuah Seminar Nasional dengan tema Inovasi Pembelajaran Matematika Berbasis Budaya yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Flores Ende, Prof. Dr. Marsigit MA dari PPS Universitas Negeri Yogyakarta (mengutip pendapat Ebbut dan Straker tahun 1995 ) memaparkan beberapa asumsi dan implikasi yang dapat dijadikan referensi agar potensi siswa dalam belajar matematika dapat dikembangkan secara optimal, diantaranya bahwa siswa memerlukan konteks yang berbeda-beda dalam proses belajar mereka. (Untuk memperkaya wawasan saya anjurkan untuk mengunjungi blog pribadi Prof. Marsigit di :Philosophy, Psychology, Spiritual, Character, Mathematics Education, Lesson Study, Indonesia )
Wujud budaya dapat memberikan konteks matematika untuk pembelajaran matematika berbasis budaya. Di Kampung tradisional Bena, siswa yang dekat dan atau pernah mengunjungi Obyek Wisata Budaya ini dapat mempelajari identitas budaya masyarakat kampung tradisional Bena berupa bahasa, kode, nilai, jargon, keyakinan, makanan dan pakayan, kebiasaan dan sifat-sifat Fisik. Dari wujud-wujud budaya ini pasti akan ditemukan sesuatu yang berfungsi untuk menyediakan konteks matematika yang oleh D'Ambrosio (1987) dinamakan Etnomatematika.
Berikut ini adalah beberapa Obyek Etnomatematika di Kampung Tradisional Bena yang dapat dimanfaatkan sebagai konteks dalam pembelajaran matematika di Kabupaten Ngada NTT.
1. Sa'o
Sa'o merupakan nama rumah adat Bajawa. Secara umum bentuk rumah adat Bajawa tertera seperti gambar berikut.
Jika kita perhatikan secara seksama bentuk atap dari Rumah Adat Bajawa di Atas terlihat seperti bangun-bangun geometri. Bentuk geometris dari rumah adat ini dapat dijadikan materi bagi
pembelajaran geometri di sekolah dasar seperti bangun ruang dan bangun
datar. Materi matematika yang bersesuaian :Volume, Luas, Prisma, Trapesium, Limas
2. Seni Pahat/Ukiran
Materi matematika yang bersesuaian : Persegi panjang, setengah lingkaran sudut, pola bilangan
3. Permainan Tradisional
4. Kerajinan dan Tenun
Materi matematika yang bersesuaian :Luas, Volume, Tabung, Pola Bilangan, garis, lingkaran
Materi matematika yang bersesuaian :Tabung, lingkaran, luas, volume
5. Ngadhu & Bhaga
Materi matematika yang bersesuaian : Kerucut, trapesium, prisma limas
Itulah obyek etnomatematika yang sepintas saya temukan dalam kunjungan ke Kampung Tradisional Bena. Tentu saja belum semua Obyek Etnomatematika yang terdapat pada Kampung Tradisional ini dieksplorasi karena waktu yang terbatas. Saya akan melengkapinya di kemudian hari. Untuk memperkaya wawasan terkait etnomatematika silahkan mengunjungi tulisan EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA MASYARAKAT SUKU SASAK LOMBOK TERHADAP PENANAMAN KARAKTER BUDAYA