Ingin Menjadi Dosen Matematika yang dirindukan Mahasiswa ? Ini Kriterianya ! - Dosen merupakan sebutan untuk "guru" para mahasiswa di tingkat pendidikan Perguruan Tinggi. Sering kita mendengar di khalayak luas bahwa ada saja dosen yang berpredikat "killer" oleh para mahasiswa. Ada juga beberapa dosen yang disebut sebagai dosen "favorit". Nah, bagi para mahasiswa dan juga saya dulu ketika menjadi mahasiswa, dosen killer atau favorit biasanya dinilai sangat subyektif. Masing-masing mahasiswa memiliki kriteria sendiri-sendiri.
Dosen yang sering dirindukan adalah dosen dosen yang difavoritkan oleh mahasiswa. Agar dirindukan, seorang dosen harus memiliki kriteria sebagai berikut (berdasarkan pendapat dari para mahasiswa saya) :
1. Dosen yang dirindukan adalah Dosen yang Obyektif dalam Proses Evaluasi Perkuliahan
Soal hasil akhir evaluasi yang sampai saat ini masih mengacu pada nilai huruf A, B,C,D,E mahasiswa selalu ngeles. Diantara sekian mahasiswa, pasti ada yang dapat nilai A,B,C,D maupun E. Bagi mahasiswa yang mendapat nilai A, tentu mereka akan senang dan ketika ditanya : "apakah senang ketemu dosen si A ?". Mereka akan tentu akan senang. Tetapi bagi yang tidak lulus, atau mendapat nilai tidak sesuai yang mereka harapkan, tentu akan menjawab sebaliknya.
Agar penilaian yang diberikan tetap memuaskan semua mahasiswa maka kuncinya adalah mendiskusikan beberapa hal terkait evaluasi entah tugas, mid, uas dan komponen lainnya. Jadi, di awal semester, dosen dan mahasiswa harus membuat apa yang dinamakan "Kontrak Perkuliahan".
Setelah membuat kontrak, kedua pihak dosen dan mahasiswa wajib mengikuti kontrak tersebut termasuk kesepakatan terkait komponen penilaian. Setelah disepakati, mahasiswa wajib melaksanakan komponen-komponen sebagai jenis tagihan dosen kepada mahasiswanya. Dosen pun demikian, jenis tagihan kepada mahasiswa harus dikembalikan ketika dikoreksi dan dinilai. Dengan cara ini, mahasiswa dapat menghitung sendiri nilai akhir semester yang diperoleh.
2. Dosen yang dirindukan adalah Dosen yang Ramah dan Santun
Menyapa mahasiswa atau menanggapi sapaan mahasiswa adalah salah satu hal yang jarang dilakukan oleh kebanyakan dosen. Banyak dosen yang tidak menyadari bahwa salah satu hal yang membuat mahasiswa antusias dalam perkuliahan mereka adalah jika mahasiswa memiliki sikap positif terhadap perkuliahan tersebut. Untuk dapat memiliki sikap positif tentu saja mahasiswa melihat sikap positif dosen yang teramati lewat perilakunya.
3. Rajin Mengoreksi dan Memeriksa berbagai Jenis Tagihan yang dibebankan kepada mahasiswa
Belajar juga melewati serangkaian proses trial and error. Tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa haruslah dikoreksi dan diberi catatan sehingga mahasiswa dapat memperbaiki tugas yang diberikan. Mengoreksi tugas mahasiswa merupakan kewajiban dosen dan merupakan bentuk penghargaan terhadap mahasiswa.
4. Selalu Berkomitmen Terhadap Waktu Kuliah dan Bimbingan
Salah satu tugas dosen adalah melaksanakan salah satu dharma PT yaitu Pengajaran dan Bimbingan. Banyak dosen yang sulit dihubungi karena memiliki banyak proyek penelitian maupun pengabdian masyarakat. Hal ini malah sangat dianjurkan, namun dosen juga harus membimbing tugas akhir mahasiswa. Jika sibuk, para dosen harus memiliki komitmen untuk menerima sms, atau telpon dari mahasiswa. Beberapa PT besar bahkan sudah mengatur tentang bagaimana menghubungi dosen melalui media-media komunikasi yang telah berkembang besar saat ini. Misalnya UNY juga telah mengatur bagaimana etika mengirimkan sms kepada dosen.
5. Menguasai Konten yang menjadi Keahliannya dan banyak membaca
Berkembangnya teknologi telah membuat sumber belajar mudah didapatkan. Para mahasiswa dapat dengan mudah memvalidasi pengetahuan yang diperoleh di kelas melalui jaringan internet. Ilmu pengetahuan juga berkembang kian pesat. Oleh karena itu, dosen harus menguasai konten yang menjadi keahliannya ditunjang oleh penguasaan pedagogi yang memadai. Dengan mudahnya memperoleh pengetahuan, dosen yang tidak banyak membaca hasil penelitian terkini akan ketinggalan penguasaan konten justru oleh mahasiswanya sendiri,
6. Menguasai Metode dan Teknologi untuk Pembelajaran
Selain materi perkuliahan yang menjadi keahliannya, dosen harus menguasai cara penyampaian konten yang dikuasainya kepada orang lain. Sekarang sudah banyak penelitian tentang bagaimana mengelola pembelajaran di kelas secara efektif. Kreatifitas dosen dalam mengajar juga akan menghasilkan mahasiswa yang kreatif.
Salah satu metode atau pendekatan perkuliahan yang digunakan adalah perkuliahan berbasis komputer dan Web. Sulit rasanya membayangkan kalau dosen tidak memiliki kemampuan teknologi pembelajaran yang memadai. Perkuliahan tanpa multimedia presentasi tentu membuat dosen kerepotan ketika mengajar. Perkuliahan juga menjadi tidak menarik. Perkuliahan yang tidak menarik tentu tidak akan menimbulkan kesan baik dari mahasiswa.
7. Sederhana, Humoris dan Berpenampilan Menarik
Dosen yang berpenampilan sederhana dan menarik tentu tidak akan menciptakan gap dan keengganan mahasiswa untuk berinteraksi dengan dosen. Demikian halnya jika dosen sekali kali melemparkan joke joke yang membuat mahasiswa tersenyum dan tertawa, tentu saja mahasiswa betah di kelas. Bisa dibayangkan jika dosen tidak pernah tersenyum, suasana kelas lengang hanya ada suara dosen, kuliahnya jam 12 siang, apakah mahasiswa akan merindukan kuliah minggu berikutnya?