5 Kegunaan Mainan Sebagai Alat Bantu Belajar

 
Ilustrasi : Anak anak sedang bermain (sumber:http://www.riauonline.co.id)

5 Kegunaan Mainan Sebagai Alat Bantu Belajar -
Orangtua mana yang tidak menginginkan anaknya sukses ? Jawabannya tentu tidak ada. Mana ada sih orang tua yang demikian ? Tega banget sih sama anak :). Dambaan orangtua selalu dan selalu agar anaknya bisa memiliki kemampuan dan kecerdasan akademik yang baik termasuk kemampuan matematika. Di sisi lain, para orangtua tidak memiliki cara yang tepat untuk mulai membentuk bakat matematika anak sejak usia balita dan atau kanak-kanak. Padahal, orangtua sebenarnya telah memenuhi kebutuhan anak untuk belajar termasuk matematika tanpa menyadari apa yang telah disediakan sebenarnya sangat bermanfaat bagi pembentukan kemampuan matematika anak.

Salah satu kebutuhan anak yang banyak dipenuhi oleh para orangtua adalah mainan. Orangtua pasti mengalah sama anaknya ketika anaknya merengek-rengek minta dibelikan mainan. Sebagian besar orangtua memiliki presepsi yang keliru bahwa mainan anak sering dianggap sebagai sesuatu yang dipenuhi agar anak-anak senang. Ini persepsi yang keliru (Coba baca: Matematika Apa yang Dipelajari dan Kelak akan dipelajari Anak dari Permainan Jungkat Jungkit ?)

Mainan anak anak tidak hanya berhubungan dengan bersenang-senang dan alat bantu bermain. Mainan anak anak seperti menyusun blok, sepeda, boneka dan alat-alat mengambar serta mainan lain dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan kemampuan belajar berpikir dan kemampuan lainnya. Selain itu, mainan anak-anak sangat penting untuk kesehatan anak-anak dan mengembangkan kemampuan dan ketrampilan sebelum anak-anak masuk usia sekolah .

Berikut ini, ada 5 ketrampilan yang dapat dibentuk dalam aktivitas bermain bermain anak-anak menggunakan mainan yang aman tentunya.

Melatih Kecekatan atau ketangkasan fisik. 

Ayunan, kolam reang, kereta , kendaraan berukuran anak-anak, dan naik motor mainan membantu membangun kekuatan, kepercayaan diri, dan keseimbangan anak-anak. Selain itu, mainan seperti mobil-mobilan dan atau kereta dapat melatih anak untuk kemampuan membilang, kemampuan menjunmlah mengurangi, mengalikan dan membagi dalam bentuk yang paling sederhana. Namun, kegiatan bermain ini membentuk bayangan mental yang kuat sebagai modal untuk belajar matematika ketika mereka siap (Misalnya saat masuk di tingkat sekolah dasar).

Kita tau, bahwa ketika anak-anak bermain mobil-mobilan, mereka akan memiliki ingatan tentang "naik" atau "turun" barang atau penumpang. Bayangan mental ini akan bertahan lama sampai suatu saat ketika mereka akan belajar matematika misalnya penjumahan dan pengurangan bilangan cacah, memori ini akan diambil kembali sebab "naik" dan "turun" dalam pengalaman mereka bermain mobil-mobilan adalah contoh konsep dari konsep + dan -.

Nah, posisi orangtua ketika anak-anak bermain adalah membiarkan mereka bermain sambil mendampingi dan memberikan istruksi sederhana yang berhubungan dengan matematika. Misalnya: coba hitung yang sudah dimuat sekarang ? Nah ini tambah lagi....dalam kasus anak sedang bermain menaikan atau menurunkan benda tertentu dalam mobil mainannya.

Mengembangkan Kreativitas.

Cat jari, bermain adonan, kertas, dan krayon dapat mendorong perkembangan artistik, ditambah keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk menulis.

Mengembangkan Ketrampilan Penyelesaian masalah.

Kegiatan kegiatan di alam seperti membuat lumpur dan menggali kotak pasir, membantu anak untuk melakukan eksperimen dan meneliti hal-hal yang kecil. Balok-balok dan material apapun yang dapat dibagi atau dikelompokkan, juga mendorong kemampuan memanipulasi yang sangat baik untuk pengembangan keterampilan motorik dan kemampuan kategorisasi.Kemampuan anak memanipulasi semacam ini sangat membantu mereka kelak ketika merepresentasikan konsep-konsep matematika. (Saya sarankan untuk membaca : Mengapa Perlu Penggunaan Material Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika ?)

Mengembangkan Ketrampilan Berbahasa.

Membaca buku dan bergambar bersama sangat penting untuk membangun keterampilan komunikasi anak. Kemampuan menggambar juga merupakan salah satu kemampuan merepresentasikan matematika dalam bentuk gambar. Selain itu, kemampuan komunikasi penting dalam pembelajaran matematika.

Mengembangkan Keterampilan sosial.

Boneka dan boneka binatang dapat digunakan untuk mewakili orang dan memainkan emosi atau situasi yang mengganggu anak anak. Keterampilan sosial penting dalam pembelajaran matematika. Kelak ketika belajar matematika, anak-anak harus bisa belajar bersama dengan orang lain. Vygotsky pernah mengatakan bahwa apa yang anak-anak belajar bersama saat ini, suatu ketika anak-anak akan bisa menyelesaikan masalah sendiri. Belajar merupakan hasil dari interaksi sosial. Kemampuan untuk dapat berinteraksi dengan orang lain merupakan salah satu ketrampilan sosial dan sangat dibutuhkan dalam belajar matematika.

Itulah lima kegunaan dari mainan anak-anak. Perlu diperhatikan bahwa mainan anak anak yang digunakan haruslah mainan-mainan yang membawa kesenangan bagi anak-anak dan juga aman bagi anak.

Post a Comment for " 5 Kegunaan Mainan Sebagai Alat Bantu Belajar"