SPIRIT “MEDA MAZI” UNTUK PENANAMAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOCAL NGADA NTT

SPIRIT “MEDA MAZI” UNTUK PENANAMAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOCAL NGADA NTT - Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah membentuk kepribadian siswa dengan menanamkan nilai karakter. Nilai-nilai karakter yang ada dalam kurikulum Indonesia sekarang merupakan generalisasi dari berbagai nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai baik hasil generalisasi ini perlu dimiliki oleh peserta didik. Salah satu yang sedang diupayakan implementasinya oleh PPO Kabupaten Ngada adalah spirit Meda Mazi. Beberapa contoh di antaranya adalah beberapa kata mutiara/ kata- kata bijak yang sedikit- banyak sering dijadikan semboyan dalam aktifitas masyarakat (Ngada) sehari- hari:
“Modhe-modhe nee hoga woe, meku-meku ne’e doa delu”
Kalimat di atas memiliki arti yang mengandung sebuah perintah atau ajakan. Yaitu ajakan agar seseorang senantiasa berbuat baik kepada siapapun, tanpa ada pilih kasih. Setelah berbuat baik seseorang diajak untuk tidak mengharapkan imbalan (pamrih) sedikitpun dari apa yang telah ia perbuat. Dari ungkapan kata tersebut bisa dibayangkan, apa yang akan terjadi di Ngada khususnya jika sebagian besar masyarakatnya bisa memaknai dan mengaplikasikan ungkapan tersebut dalam kehidupan sehari- hari? Pertanyaan berikutnya adalah apa yang akan terjadi di negara Indonesia umumnya, jika semua pemimpin dan pejabatnya bisa memaknai dan mengaplikasikannya dalam aktifitas kepemerintahannya? Dari ungkapan tersebut sekarang bisa terlihat bahwa sebenarnya nilai dari sebuah budaya lokal adalah sesuatu yang hebat.
“Po robha na’u maru atau po boro teto lema”
Kalimat di atas berarti membuka mulut dan menggerakan lidah, memberitahukan dengan halus dan jelas, menasehati terus menerus setiap hari. Pengertian itu dipahami sebagai tugas utama orang tua yang bernilai didik, menasehati anak setiap hari agar berkembang secara wajar, tidak saja dalam menghayati hidup di lingkungan keluarga tetapi juga dalam dunia pendidikan di sekolah.
“Wiwi isi lema sema, muzi kita wi sadhu gheta” 
Kalimat di atas mengingatkan masyarakat Bajawa bahwa pada akhirnya seseorang akan menuai apa yang telah ditanamnya. Dengan begitu tidak ada alasan bagi seseorang untuk melakukan suatu perbuatan yang buruk, karena pada akhirnya sudah pasti orang tersebut tidak akan bisa mendapatkan kebahagiaan.

Post a Comment for "SPIRIT “MEDA MAZI” UNTUK PENANAMAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN LOCAL NGADA NTT"